Tuesday, March 26, 2013

Cerita Dewasa - Kak Linda Tetanggaku


Perkenalkan namaku Rendi, umurku saat ini 19 tahun. Kuliah 
dikota S yang terkenal dengan sopan santunnya. Aku anak kedua 
setelah kakakku Ana. Ibuku bekerja sebagai pegawai negeri 
sipil dan ayahku juga bekerja di kantor. Tinggi badanku biasa 
saja layaknya anak seusiaku yakni 169 kg. Di situs ini aku 
akan menceritakan kisah unikku. Pengalaman pertama dengan apa 
yang namanya sex. Kisah ini masih aku ingat selamanya karena 
pengalaman pertama memang tak terlupakan. Saat itu usiaku 
masih 10 tahun pada waktu itu aku masih kelas 4 SD. Kisah ini 
benar benar aku alami tanpa aku rubah sedikit pun. 

Aku punya teman sebayaku namanya Putri, dia juga duduk di 
bangku SD. Aku dan dia sering main bersama. Dia anak yang 
sangat manis dan manja. Dia mempunyai dua kakak. Kakak pertama 
namanya Rio di sudah bekerja di Jakarta. Dan kakaknya yang 
satu lagi namanya Linda. Saat itu dia kuliah semester 4 
jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota 
kelahiranku. Dia lebih cantik dari pada adiknya Putri. 
Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran payudaranya cukup 
seusianya tidak besar banget tapi kenceng. 

Waktu itu hari sangat panas, aku dan Putri sedang main 
dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya bersebelahan. Saat itu 
ortu dari Putri sedang pergi ke Bandung untuk beli kain. Putri 
ditinggal bersama kakaknya Linda. 

"Main dokter dokter yuk, aku bosen nich mainan ini terus"ajak 
Putri 

Segera aku siapkan mainannya. Aku jadi dokter dan dia jadi 
pasiennya. Waktu aku periksa dia buka baju. Kami pun melakukan 
seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang 
dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena 
masih kecil. Waktu aku pegang stetoskop dan menyentuhkannya 
didadanya. Aku tidak tahu perasaanya. Tapi aku menganggapnya 
mainan. Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Linda pulang dari 
kampusnya. Dengan masih telanjang dada Putri menghampiri 
kakaknya di depan pintu masuk. 

"Hai kak baru pulang dari kampus" 
"Ngapain kamu buka baju segala" Kak Linda memandangi adiknya. 
"Kita lagi main dokter dokteran, aku pasiennya sedangkan Rendi 
jadi dokternya, tapi sepi kak masa pasiennya cuma satu. Kakak 
lelah nggak. Ikutan main ya kak?" 
"Oh mainan toh... Ya sudah aku nyusul, aku mau ganti pakaian 
dulu gerah banget nih" 

Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, aku dan Putri 
asyik main dan Kak Linda merebahkan tubuhnya ditempat tidur 
disamping kami. Aku melihat Kak Linda sangat cantik ketika 
berbaring. Setelah beberapa menit kemudian dia memperhatikan 
kami bermain dan dia terbengong memikirkan sesuatu. 

"Ayo Kak cepetan, malah bengong" ajak Putri pada kakaknya. 

Lalu dia berdiri membuka lemari. Dia kepanasan karena 
udaranya. Biasanya dia menyuruh kami tunggu di luar ketika dia 
ganti baju 

"Ayo tutup mata kalian, aku mau ganti nih soalnya panas 
banget" Kak Linda menyuruh kami. 

Dia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana 
panjangnya, dia memakai cd warna putih berenda dengan model 
g-string. Saat itu dia masih dihadapan kami. Tertampang paha 
putih bersih tanpa cacat. Setelah itu dia melepas kemejanya 
dicopotnya kancing stu perstu. Setelah terbuka seluruh 
kancingnya, aku dapat melihat bra yang dipakainya. Lalu dia 
membelakangi kami, dia juga melepas branya setelah kemejanya 
ditanggalkan. Aku pun terbengong melihatnya karena belum 
pernah aku melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika aku 
melihat pantatnya yang uuuhhh. Dia memilih baju agak lama, 
otomatis aku melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya dia 
memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa 
bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna 
coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari 
Putri. Putri melihatku. 

"Rendi koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian 
kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi." 
Kak Linda ngomel,"Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa 
lagian juga aku nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya 
Ren?"dia bercanda. 
Akupun menundukan mukaku karena malu."Tapikan kak, susunya 
kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama Rendi." 
Putri menjawab ketus."Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu 
juga nggak malu sudah ayo main lagi." Linda menjawab adiknya. 
Kami pun bermain kembali. 

Giliran Kak Linda aku periksa. Dia menyuruh aku memeriksanya, 
dia agak melongarkan bajunya. Ketika stetoskop aku masukkan di 
dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Dia 
memekik. Aku pun kaget tapi aku pun tidak melihatnya karena 
malu. Dia menyuruhku untuk untuk lama lama didaerah itu. Dia 
merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku lalu 
ditekan tekan daerah putingnya. Aku merasa sesuatu mengeras. 

"Kak ngapain... Emang enak banget diperiksa... Kayak orang 
sakit beneran banget." Putri Tanya ama kakaknya. 
Kak Linda pun berhenti."Yuk kita mandi soalnya sudah sore 
lagikan kamu Putri ada les lho nanti kamu ketinggalan." Ajak 
Kak Linda pada kami berdua. Dia menyuruh bawa handuk ama baju 
ganti. 

Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban 
yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Putri. Kamipun 
bermain air di bathup. Kamar mandi disini amat mewah ada 
shower bathup dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya 
dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia suruh 
buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda 
melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah 
tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi 
horny. Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. 
Jreng... Hatiku langsung berdetak kencang, dia menggunakan bra 
tranparan ama cd yang tadi dia pake dihadapan kami. 

"Bolehkan mandi bersama kalian lagian kalian kan masih anak 
kecil." 
"Ihh... Kakak... Punya kakak itu menonjol" ledek adiknya. 

Dia hanya tersenyum menggoda kami terutama aku."biarin"sambil 
dia pegang sendiri putting dia menjawab lalu dia membasahi 
badannya ama air di shower. Makin jelas apa yang nama payudara 
cewek lagi berkembang. Beitu kena air dari shower bra Kak 
Linda agak melorot kebawah. Lucu banget bentuknya pikirku. 
Payudaranya hendak seakan melompat keluar. 

"Ayo cepat turun dulu, aku kasih busa di bathupnya...". 

Putri bergegas keluar tapi aku tidak, aku takut kalau ketahuan 
anuku mengeras, aku malu banget. Baru kali ini aku mengeras 
gede banget. Lalu Kak Linda mendekat dan melihatku serta 
menyuruhku untuk turun. Aku turun dengan tertunduk muka Kak 
Linda melihat bagian bawahku yang sudah mengeras sama pada 
waktu aku bermain tapi bedanya sekarang langsung dihadapan 
mata. Dia hanya tersenyum padaku. Aku kira dia marah. Dia 
kayak sengaja menyenggol senjataku dengan paha mulusnya. 

"Ooohh... Apa itu..." (pura pura dia tidak tahu) Putripun 
tertawa melihatnya. 
"Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras 
tapi culun ya kalau belum disunat" Kak Linda memberitahukan 
pada adiknya. 

Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng. 

"Adik adik, Kakak boleh nggak membuka bra kakak" pinta Kak 
Linda pada kami. 
"Buka aja to Kak lagian kalau mandi pakai pakaian kayak orang 
desa." adiknya menjawab. 

Tapi aku nggak bisa jawab. Dengan pelan pelan kancing 
dibelakang punggung dibukanya lalu lepas sudah pengaman dan 
pelindung susunya. Dengan telapak tangannya dia menutupi 
payudaranya. 

"Sudah buka aja sekalian cd nya nanti kotor kena bau cd 
kakak," ujar Putri kepada kakaknya. 

Segera dia berdiri diatas bathup melorotkan cdnya dengan hati 
hati(kayaknya dia sangat menunggu ekspresiku ketika melihat 
wanita telanjang bulat dihadapannya). Ketika dia berdiri 
membetulkan shower diatas kami, aku melihat seluruh tubuhnya 
yang sudah telanjang bulat. 

"Kak anu... anu... Susu kakak besarnya, ama bawahan kakak ada 
rambutnya dikit," aku memujinya. 

dia hanya tersenyum dan memberitahu kalau aslinya bawahan nya 
lebat hanya saja rajin dicukur. Dia agak berlama lama berdiri 
kayaknya makin deket aja bagian sensitivenya dengan wajahku, 
ada sesuatu harum yang berbeda dari daerah sekitar itu. Kak 
Linda terus berdiri sambil melirikku. 

Sambil membilasi payudaranya dengan air hangat serta digoyang 
dikit dikit bokong bahenolnya. Dia menghadap kami sambil 
mnyiram bagian sensitifnya. Aku pun tak berani langsung 
menatapnya. Sambil memainkan payudaranya sendiri dia punya 
saran plus ide gila. 

"Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya." 

Lalu Kak Linda menyuruh mainan ibu ibuan, dia menyuruh kami 
jadi bayi. Lalu dia menyodorkan susunya pada kami. 

"Anakku kasihan, sini ibu beri kamu minum" dia berkata pada 
kami. 

Putri pun langsung mengenyot puting susu kakaknya, tapi aku 
pun tak bergerak sama sekali, lalu dia langsung menyambar 
kepalaku ditarik ke arah payudaranya. 

"Ayo sedot yang kuat... Ahhh... Cepet... Gigit pelan pelan... 
Acchhh," kata itu keluar. 

Tapi koq nggak keluar airnya. Punya Mama keluar air susunya. 
Tiba tiba Putri berhenti. 

"Uhh.. Ini kan namanya mainan jadi nggak beneran. Kamu udahan 
aja sudah jamnya kamu les" Putri pun bergegas turun dan 
berganti pakaian sejak saat itu aku tak memdengar langkah dia 
lagi. 

Aku pun masih disuruh mainan dengan putingnya tangan kiriku 
dikomando supaya meremas susu kirinya. Tiba tiba ada sesuatu 
yang bikin aku bergetar, ada sesuatu yang berambat dan 
memegangi anuku. Dengan kanan kanan memegangi tangan kiriku 
untuk meremas payudaranya ternyata tangan kanannya memainkan 
penisku. 

Segera dia memerintahkan untuk turun dari situ. Kami pun turun 
dari situ. Lalu. Dia duduk di pingiran sambil membuka 
selakangannya. Aku baru melihat rahasia cewe. 

"Rendi ini yang dinamakan vagina, punya cewek. Tadi waktu 
kakak berdiri aku tahu kalau kamu memperhatikan bagian kakak 
yang ini. Ayo aku ajarin gimana mainan ama vagina" akupun 
hanya mengangguk. 

Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan 
handuk. Aku pun menjulurkan lidahku kesana tapi bagian 
luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya 
dia membuka bagian kewanitaan itu. Aku benar benar takjub 
melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda seperti 
sebuah bibir mungil. Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia 
suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar 
dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok 
dengan kedua jariku, terasa sangat becek. Dia menyuruhku 
berhenti sejenak. Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan 
tangannya dengan cepat lalu dia menyambar kepalaku dengan 
tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya. 

Seeerrr... Serr.. bunyi air yang keluar dari vaginanya banyak 
sekali. Sambil berteriak plus mendesis lagi merem melek. 
Setelah itu dia jongkok, aku kaget ketika dia langsung 
menjilati kepala penisku. Di buka bagian kulup hingga 
kelihatan kepalanya. 

"Kakak enggak jijik ya kan buat kencing" aku bertanya pada dia 
tapi dia terus mengulumnya maju mundur. 

Sakit dan geli itu yang kurasakan tapi lama lama enak aku 
langsung rasanya seperti kencing tapi tidak jadi. Dia 
menggunakan sabun cair katanya biar agak licin jadi nggak 
sakit. Saking enaknya aku bagai melayang badanku bergetar 
semua. Setelah dibilas dia mengkulum penisku, semua masuk 
didalam mulutnya. 

"Kak aku mau kencing dulu" aku menyela. 

Setelah itu dia berbaring dilantai dia menyuruh bermain dengan 
kacang didalam vaginanya. Pertama aku tidak tahu, dia memberi 
tahu setelah dia sendiri membukanya. Aku sentuh bagian itu 
dengan kasar dia langsung menjerit dia mengajari bagaimana 
seharusnya melakukannya. Diputar putar jariku disana tiba tiba 
kacanga itu menjadi sangat keras. 

Sekitar 5 menit aku bermain dengan jariku kadang dengan 
lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku disuruh terus 
menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah 
beberapa saat dia memegang penisku dan menuntunnya di vagina. 

"Coba masukan anumu ke dalam sana pasti aku jamin enak banget 
rasanya" dia menyuruhku. 

Dengan hati-hati aku masukkan setelah masuk aku diam saja. Dia 
menyuruh aku untuk menekan keras. Dan blesss masuk semuanya 
dia memberi saran kayak orang memompa. Masuk-keluar. 

"Acchc terus... yang cepet... ah... ah... ah..." dia mendesis, 
dia menggoyangkan pantatnya yang besar kesana kemari. 

Tapi sekitar 3 menit rasanya penisku kayak diremas oleh kedua 
daging itu lalu aku ingin sekali pipis. Saat itu penisku kayak 
ada yang air mengalir. Dan serrr... seeerrrs air kencingku 
membanjiri bagian dalamnya. Setelah kelelahan kami pun keluar 
dia langsung pergi ke kamar masih keadaan bugil. Kemudian dia 
berbaring karena lelah, aku mendekatinya dan dia memelukku 
seperti adiknya, payudaranya nempel di mukaku. Setelah aku 
melihat wajahnya dia menangis. Lalu dia menyuruh aku pulang. 
Aku mengenakan pakaian dan pulang. Dia menyuruh merahasiakan 
kalau aku berbicara ama orang lain aku nggak boleh bermain ama 
adiknya. 

Kami pun terus melakukannya sekitar 1 tahun tanpa ada siapa 
yang tahu. Sekitar aku kelas 1 SMP dia kawin ama temannya 
karena dia hamil. Ketika 2 minggu lalu (saat ini) aku bertemu 
dia bertanya masih suka main seperti dulu. Akupun hanya 
tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin 
terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama.

FOTO LENGKAP KLIK

No comments:

Post a Comment